THANK YOU, 2018: Part 2

Menginjak semester 7 di tahun 2018, alhamdulillah hanya ada beberapa mata kuliah saja yakni 2 mata kuliah pilihan dan 2 mata kuliah wajib. Jadi di semester ini lebih banyak waktu luangnya, hehe. Pada semester ini ada kesempatan bagi mahasiswa untuk mendaftar sebagai asisten laboratorium. Tentu saya nggak mau melewatkan kesempatan ini, karena ini menjadi asisten lab sudah saya impikan semenjak semester 5. Akhirnya saya pun daftar dan hanya mampu lolos sampai tahap 1 dari 2 tahap yang harus dilewati. Rasa kecewa tentu ada, tetapi saya yakin bahwa ini bukanlah jalan yang harus saya lalui. 

Singkat cerita, saya akhirnya menjadi sekretaris umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Psikologi. Bagi saya ini sesuatu yang tidak pernah saya inginkan sebelumnya, tetapi Allah telah mentakdirkan saya untuk berada disini. Saya memang belum pernah menjadi bagian dari organisasi di kampus, hanya beberapa komunitas skala Fakultas yang saya ikuti sebagai sarana pengembangan diri saya. 

Ketika masuk di  DEMA ini saya langsung speechless akan budaya organisasi yang ada, saya pun tidak bisa memaparkannya disini namun saya memberikan kesan saya selama 1 periode disana bahwa saya kurang cocok dengan budaya organisasinya. Namun saya tetap bertahan hingga akhir kepengurusan tentu dengan beberapa hikmah yang bisa saya ambil ketika berada disana.


Pelantikan DEMA-FPSI 2018

Meskipun semester 7 lebih sedikit mata kuliahnya dibandingkan semester-semester sebelumnya. Alhamdulillah saya di sibukkan di DEMA dan pengerjaan proposal skripsi saya, sehingga saya tidak nganggur-nganggur amat di kampus. Pada semester ini pula, Allah memberikan saya kemudahan untuk melaksanakan seminar proposal pada bulan Oktober. Alhamdulillah ini sesuai dengan bucket list saya di semester 7. Akan tetapi saya gagal untuk mengejar sidang skripsi di bulan Desember dikarenakan saya tidak bisa membagi fokus antara mengerjakan skripsi dan mengerjakan laporan pertanggung jawaban akhir pengurus DEMA karena pada bulan ini pula Musyawarah Senat Mahasiswa (Musma) diadakan. 

Akhirnya saya kembali untuk mengikuti bucket list saya, yang mana tertulis “skripsi akhir tahun 2018 selesai dan sidang bulan januari”, alhamdulillah 31 Desember 2018 skripsi telah selesai (masih nunggu revisi keseluruhan :D) dan insyaAllah mampu untuk mengejar sidang Januari 2019.


Sempro !
[Momen] 25 Oktober 2018! menjadi peserta dalam ICONIST (The 1st International Conference on Islam, Science, and Technology). Sungguh suatu pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya ketika berpartisipasi dalam konferensi ini. Di satu sisi saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat yang menjadi keynote speakers (saya nge-fans DR. Khairudin Aljuneid), mendapatkan ilmu baru dari penelitian-penelitian yang dipresentasikan, dan yang paling penting, penelitian kolaborasi yang saya lakukan 2 tahun lalu akhirnya akan terpublikasikan melalui konferensi ini. 

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan penelitian saya, Elma Prastika Maharani yang telah berjuang bersama selama 1 tahun demi terselesaikannya penelitian ini serta dengan sabar menunggu 1 tahun demi mengikutsertakan penelitian ini ke dalam konferensi (sempat di terima di beberapa konferensi baik di dalam maupun luar negeri sih, akan tetapi terkendala biaya). Kepada Kak Zakiyatul Muti'ah terima kasih sudah mengikutsertakan saya untuk bergabung dalam penelitian ini. Dan ucapan terima kasih saya yang paling utama kepada Bapak Mahpur selaku mentor sekaligus penyulut semangat kami untuk mengikuti konferensi. Karena beliau lah kami bisa mengikuti konferensi ini secara gratis, hehe.

ICONIST 2018

[Momen] 14-16 Agustus 2018! menjadi panitia Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) Fakultas. Siapa sangka bahwa saya bisa berpartisipasi disini? bahkan diri saya sendiri tak menyangka kok, hehe. Untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam acaranya Fakultas, menjadi pendamping dedek-dedek mahasiswa baru, dan saya pun berasa muda. Alhamdulillah 😁


Dampingin adik-adik maba di PBAK-FPSI 2018

[Momen] 05 September 2018! seminar hasil PKL 2018. Sebenarnya ini lebih tepat disebut presentasi hasil akhir PKL sih. Momen ini yang paling aku ingat tuh ketika temen-teman yang sudah semhas bilang horor lah, dibantai dosen penguji lah, bla bla bla. Tentu ini bikin saya dan temen-temen sekelompok jadi deg-degan lah ya. Tapi ketika hari H semhas bener-bener nggak semenyeramkan itu, bahkan cenderung santai banget. Kebetulan waktu itu kita yang PKL di Polda Jatim, Ditres Narkoba Polda Jatim, dan Pusat Pelayanan Terpadu Provinsi Jatim mendapatkan dosen pendamping dan jadwal semhas yang sama, dan kita sebelum pamit dari instansi tempat PKL masing-masing terlebih dahulu sudah mempresentasikan hasil PKL di depan dosen pendamping dan pihak instansi (karena ada beberapa kelompok yang nggak mempresentasikan hasilnya). Jadilah kita sebelum deg-degan dengan semhas di Fakultas, kita sudah terlebih dahulu deg-degan dengan semhas ketika di instansi. Kalau dipikir-pikir memang bener sih, kita kudu menampilkan penampilan terbaik kita karena membawa nama baik Fakultas dan kampus. Nah ketika semhas di Fakultas kita mendapatkan penguji 3 orang termasuk dosen pendamping, dikarenakan ada salah satu dosen yang berhalangan jadilah hanya dua dosen saja yang jadi pendampingnya. 

Alhamdulillah ketika semhas pun kita tidak mengalami kesulitan dan tidak se-nervous ketika semhas di instansi, dan suasananya bener-bener hangat banget, berbanding terbalik sama yang dibilang temen-temen. Wkwkwk.


Foto bersama tim PKL Polda Jatim - RS Bayangkara Polda Jatim setelah seminar hasil 

 [Momen] 19 September 2018! Menjadi bagian dari “8 Pandanlandung Warrior”
            “Pandanlandung” ini merupakan sebuah daerah di Malang, ditempat inilah dosen pembimbing skripsi saya tinggal. Karenanya “8 Pandanlandung Warrior” ini ialah anak bimbingan skripsi dosen saya, HAHA. Menjadi bagian dari keluarga Pandanlandung merupakan salah satu impian yang sudah saya impikan semenjak semester 5. Alhamdulillah pada semester 7 saya mencoba untuk “melamar” dosen pembimbing skripsi saya dengan menyerahkan kerangka penelitian yang sudah saya rancang. Karena saya sudah dekat dengan dosen tersebut semenjak PKL di Polda, serta kerangka penelitian saya sesuai dengan bidang peminatan beliau di psikologi forensik dan hukum, dan kuota mahasiswa bimbingan masih tersedia tentunya maka disinilah saya.


Full team "8 Pandanlandung Warrior" with Bapak

 [Momen] 18 Oktober 2018! Foto ijazah, wkwk.
Mungkin bagi sebagian orang tidak ada yang terlalu istimewa kalau cuma foto ijazah doang, tapi di momen ini untuk pertama kalinya selama dalam rentang waktu 3 tahun saya menggunakan full make up. Iya, saya terakhir kali menggunakan make up yang sedikit bold saat wisudah SMA. Kebayang dong udah berapa lama, HAHAHA. Padahal nih yaa, foto ijazah kan cuma pakai baju putih, rok hitam, kerudung hitam, dan almamater doang tapi karena cewek yang notabene pengennya tampil perfect jadi ya banyak banget perintilannya. 

Kebetulan ketika foto ijazah ini saya bersama 3 teman saya sebimbingan skripsi, jadi saya tidak sendirian dong, dan tentunya saya disini sebagai makmum saja yang terima bayar, foto, beress. Harga fotonya 150k itupun sudah termasuk hijab do, make up, foto cetak 3x4 sebanyak 17 lembar, soft file foto, dan kalau fotonya lebih dari 3 orang maka gratis foto bersama sebanyak 2 kali, ya lumayan juga sih. Karena saya sehari-harinya selalu pakai make up tipis dan tidak menyukai make up yang terlalu tebal, jadinya saya sedikit risih apalagi wajah saya benar-benar beda bangeett. HUHUHU. 

Setelah proses make up-in nya lama banget, eh fotonya nggak sampai 10 menit masa -__- jadi ngerasa sia-sia pake make-up tebal, dandaninnya lama, dan yang parah tuh make up-nya tuh sayang bangeetttt mana produk yang dipakai mahal-mahal pula, hash. Ya kalau dipakai berjam-jam kayak buat wisudah gitu aku nggak masalah, lah cuma dipakai beberapa kali jepretan doang loh. Yakali dipakai buat nge-Mall disangka orang gilak kali ke Mall pakek make-up setebel itu, sampai di kos langsung dihapus deh tuh make-up. 

Meskipun demikian puas banget sih dengan hasil make up-nya, bener-bener cakep banget bahkan ketika saya tunjukkin ke ibu saya dirumah beliau bilang cakep, wkwkwk. Oke lah, 150k nggak sia-siaa. HAHAHA



Foto ijazah terdrama !

     [Moment] 25 November 2018! Alhamdulillah reuni kelas Psikologi “C”
            Pertama kalinya masuk kampus, teman-teman sekelas saya ya anak psikologi C ini. Kami bertahan selama 2 semester, jadi menginjak semester 3 kami sudah memilih kelas sendiri-sendiri. Jumlahnya sekitar 35 orang, alhamdulillah pada tanggal ini kami bisa kumpul bareng lagi setelah 2,5 tahun terpisah-pisah. Meskipun nggak full team karena banyak yang berhalangan, tapi gapapa lah seadanya aja karena ngumpulinnya susah banget.


Versi pakai dresscode


Versi pakai almamater

[Momen] 18 Desember 2018! Farewell party

Jadi ini tuh acara yang diadain “Psikologi 2015 Dandelion” sebagai acara perpisahan gitu lah. Acaranya diadain di Villa selama 2 hari 1 malam, dan bener-bener seru dah. Saya inget banget tuh kita disatuin seangkatan ketika taaruf dan outbound tahun 2015 dulu, jaman masih baru kenal ya canggung banget mau buka obrolan. 

Nah di tahun 2018 kita udah mau lulus, mungkin ada yang sudah kenal 1 angkatan jadi bener-bener kekeluargaannya dapet banget. Saya beruntung sih bisa ikut farewell ini, karena setelahnya saya merasakan dengan sendirinya kalau teman-teman seangkatan sudah jalan sendiri-sendiri, termasuk saya tentunya. Dulu ketika masih kuliah, setelah ada kelas pasti bakal makan bareng atau ngobrol-ngobrol bareng. Sekarang ketika skripsian untuk ketemu pun susah, paling-paling ketemunya di perpustakaan atau fakultas dan itupun pada fokus dengan skripsiannya masing-masing entah lagi ngerjain atau nunggu dosen untuk konsultasi. 

Ya intinya apapun yang sedang teman-teman psikologi 2015 perjuangkan saat ini semoga Allah memberikan kemudahan dan kelancaran didalamnya, amiin.



Farewell Party !

[Momen] 31 Desember 2018! Main ke tambak
Liburan akhir tahun 2018 bener-bener tidak main kemana pun, karena masih menanggung beban skripsi. Jadilah saya dan teman-teman menghabiskan waktu di tambak selama setengah hari, ini pun benar-benar liburan yang sangat dadakan dan tidak terencanakan. Tapi lumayan lah bisa liat alam sambil bakar-bakar ikan bandeng, hehe. Terima kasih banyak kepada sahabatku yang paling-paling pokoknya, Ach. Arya Muhammad yang sudah repot-repot tambaknya kita obrak-abrik, hehe.


View tambak-nya

Bakar-bakar ikan yey !

RSAF :)

Comments