Dari Autopilot ke Kesadaran: Refleksi Hidup Setelah Pandemi
Rasanya, tahun 2020, 2021, dan 2022 berlalu begitu cepat, sementara hidup saya seakan terjeda. Tiga tahun bukan waktu yang singkat, tetapi saya nyaris tidak menyadarinya. Pandemi Covid-19 mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara kita memproses waktu dan kenangan.
🌙
Pagi ini, saat membuka Instagram, saya melihat banyak unggahan perayaan tahun baru dan kilas balik 2022. Bukannya ikut menikmati euforia, saya justru overthinking: "Loh, kok sudah 2023 aja?".
Sejak pandemi melanda, rasanya kehidupan saya tertinggal di tahun 2019. Tahun itu penuh momen bersejarah --- bahagia, stres, bahkan depresi bercampur menjadi satu. Saking melekatnya, euforia kelulusan sarjana masih terasa hingga kini. Begitu terjebaknya saya dalam kenangan, sampai-sampai saya lupa bahwa mahasiswa yang baru masuk saat saya lulus kini sudah menyusun skripsi dan akan segera menyusul kelulusan saya.
Selama pandemi, hidup saya berjalan seperti autopilot. Rutinitas harisn terasa monoton, membentuk kebiasaan baru yang terus menetap. Ketika kehidupan kembali normal, saya harus beradaptasi lagi --- sesuatu yang ternyata tidak mudah. Perubahan ini memicu gejolak emosional, terutama terkait kondisi fisik. Jika sebelum pandemi saya terbiasa naik turun tangga hingga lantai empat, kini aktivitas itu terasa melelahkan. Dampaknya, saya lebih mudah mengeluh dan tersulut emosi.
Kebiasaan pandemi membuat saya terlena. Di luar pekerjaan dan mengurus rumah, sebagian besar waktu saya habiskan dengan rebahan dan tenggelam dalam kemalasan. Work from home juga mengurangi effort dibandingkan work from office yang mengharuskan saya bangun pagi dan menempuh perjalanan ke kantor. Akibatnya, rasa jenuh dan demotivasi sering menghampiri.
2022: Transformasi Kehidupan Pasca Pandemi
Memasuki tahun 2022, perlahan kehidupan kembali bergerak. Setelah lebih dari tiga tahun dalam belenggu pandemi, kini kita dihadapkan pada realitas baru yang penuh tantangan. Kehidupan yang sebelumnya santai dan autopilot berubah drastis menjadi penuh mobilitas. Adaptasi ini membuat saya kewalahan. Meski sudah terbiasa hidup aktif sebelum pandemi, tetap saja saya merasa kelelahan. Pandemi benar-benar memperlambat ritme hidup banyak orang, termasuk saya.
Menyesuaikan diri dengan kehidupan pasca pandemi menyita banyak energi. Selain harus memulihkan kondisi fisik, saya juga harus kembali membangun semangat yang sempat meredup. Saya berusaha memacu diri untuk kembali aktif, dan alhamdulillah, saya berhasil bertahan hingga akhir 2022. Harapan saya di 2023: lebih bersemangat dan tangguh, tetap bergerak maju meski sesekali perlu berhenti untuk beristirahat.
🌙
Tahun 2022 menghidupkan kembali 'jiwa' saya. Jika sebelumnya saya merasa tertinggal di 2019, di 2022 hidup dan kenangan saya perlahan telah menciptakan banyak momen baru baik yang menyenangkan atau tidak. Sederhananya, jiwa saya merasa lebih hidup dengan adanya kehidupan pasca pandemi Covid-19. Saya jadi menyadari bahwa se-introvertnya saya, saya tetap merasa jiwa saya akan lebih hidup jika berinteraksi dengan orang lain secara face to face.
Pada tahun ini merupakan tahun pertama saya mulai melakukan kembali aktivitas di luar ruangan, bertemu banyak orang, dan mengenal orang baru. Begitu pula aktivitas pembelajaran di sekolah sudah dimulai pembelajaran tatap muka 100% sehingga saya setiap hari berinteraksi dengan banyak orang. Meskipun, saya memiliki batas ketika berinteraksi (saya tipe introvert yang cepat lelah ketika berinteraksi dengan banyak orang), saya menyadari batas tersebut dan sebisa mungkin saya menghandle hal tersebut agar tidak menghambat saya untuk berinteraksi.
Bisa dikatakan tahun 2022 merupakan tahun yang menyenangkan. Saya kembali mengikuti pelatihan tatap muka, mengunjungi tempat-tempat baru, dan merasakan keseruan outing sekolah yang sempat tertunda. Semua itu memberi warna baru dalam hidup saya di tahun 2022, banyak momen-momen yang menyenangkan sehingga hal itu menjadi kenangan baru dalam ingatan jangka panjang saya.
Meski adaptasi pasca pandemi tidak mudah, saya belajar bahwa perubahan selalu bisa diusahakan. Yang terpenting adalah konsistensi dan keteguhan dalam menghadapi tantangan. Tetap semangat mengusahakan perubahan-perubahan baru yang baik dalam hidup kita.
Semoga di tahun 2023 membawa lebih banyak kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup kita. Terima kasih, 2022. Selamat datang, 2023!🎉
Sandyakala 💗
Comments
Post a Comment