Skip to main content
#1 - INTISARI BUKU "SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODOH AMAT"
- Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal, tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting (P.6).
- Krisis kita bukan lagi soal materi, namun soal eksistensi, ranah spiritual (P.9).
- Semakin kuat Anda berusaha merasa baik setiap saat, Anda akan merasa semakin tidak puas, karena mengejar sesuatu hanya akan meneguhkan fakta bahwa pertama-tama Anda tidak baik (P.10).
- Semua hal yang bernilai positif dalam kehidupan dimenangkan lewat pengalaman yang berasosiasi negatif (P.12).
- Berusaha menghindari rasa sakit sama halnya dengan berurusan terus menerus dengan rasa sakit itu sendiri. Kebalikannya, jika Anda tidak peduli alias bodo amat dengan rasa sakit itu, perjuangan Anda tak akan bisa dibendung (P.13).
- Masa bodoh atau bodo amat artinya memandang tanpa gentar tantangan yang paling menakutkan dan sulit dalam kehidupan dan mau mengambil suatu tindakan (P.14).
- Karena tidak ada yang sempurna. Tidak ada yang bisa menghindari kesulitan (P.19).
- Intinya adalah bukan menghindari kesulitan. Intinya adalah menemukan hal sulit yang bisa Anda hadapi dan nikmati (P.19).
- Jika Anda menyadari kalau diri Anda secara konsisten memberikan porsi perhatian yang terlalu berlebihan untuk hal sepele yang membuat Anda gusar artinya, Anda tidak punya sesuatu yang layak dikerjakan di hidup ini (P.20).
- Jadi menemukan sesuatu yang penting dan bermakna dalam kehidupan Anda, mungkin menjadi cara yang paling produktif untuk memanfaatkan waktu dan tenaga Anda. Karena jika Anda tidak menemukan sesuatu yang penuh arti, perhatian Anda akan tercurah untuk hal-hal yang tanpa makna dan sembrono (P.21).
- Kedewasaan muncul ketika seseorang belajar untuk peduli hanya pada sesuatu yang sangat berharga (P.22).
- Hidup terus berjalan. Jadi, sekarang ini kita bisa menyisihkan perhatian kita yang semakin berkurang untuk hal yang benar-benar layak dalam kehidupan kita. Dan, herannya hal-hal ini sudah cukup membahagiakan. Penyederhanaan ini sesungguhnya membuat kita senantiasa merasa sangat bahagia (P.22).
- Kepercayaan ini, bahwa tidak sempurna itu memalukan, adalah sumber tumbuhnya Lingkaran Setan yang mulai mengambil alih peradaban kita (P.23).
- Cuek dan masa bodoh adalah cara yang sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup kita dan memilih apa yang penting dan apa yang tidak (P.23).
- Satu-satunya cara untuk mengatasi kepedihan yang timbul adalah pertama-tama belajar bagaimana menanggung semua itu (P.24).
- Jangan mengharapkan suatu kehidupan yang bebas dari masalah. Tidak ada hal yang seperti itu. Sebaliknya, berharaplah akan hidup yang penuh dengan masalah-masalah yang baik (P.35)
- Apa pun masalah Anda, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah (P.37)
- Emosi negatif adalah suatu panggilan untuk bertindak. Ketika Anda merasakannya, itu karena seharusnya Anda melakukan sesuatu. Emosi positif, sebaliknya, merupakan imbalan atas tindakan yang tepat. Ketika Anda mulai merasakannya, hidup akan terlihat sederhana dan tidak ada hal lain yang layak dilakukan selain menikmatinya (P.39)
- Kebahagiaan membutuhkan perjuangan. Kebahagiaan tumbuh dari masalah (P.43)
- Pengukuran yang benar tentang penghargaan diri seseorang bukan pada bagaimana seseorang merasakan pengalaman positifnya, namun lebih pada bagaimana dia merasakan pengalaman negatifnya. Seseorang yang benar-benar memiliki penghargaan diri yang tinggi mampu melihat bagian negatif dari pribadinya secara blak-blakan, kemudian bertindak untuk memperbaikinya (P.55)
- Orang-orang yang hebat dalam suatu hal, menjadi hebat karena mereka mengerti bahwa mereka belum benar-benar luar biasa. Mereka biasa saja, masuk golongan rata-rata dan bahwasannya mereka bisa menjadi jauh lebih baik (P.72)
- Tiket untuk meraih kesehatan emosional - menerima kebenaran hidup yang hambar dan biasa (P.72)
- Jika Anda ingin mengubah cara Anda memandang permasalahan Anda, Anda harus mengubah nilai yang Anda pegang dan/atau bagaimana Anda mengukur kegagalan/kesuksesan (P.93)
Comments
Post a Comment